7 Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Otot Terkikis
DokterSehat.Com – Selama ini kita selalu menganggap kalau bagian tubuh yang bisa terkikis perlahan-lahan adalah lemak. Kalau lemak yang ada di dalam tubuh terkikis perlahan-lahan, artinya tubuh akan menjadi lebih lean. Selain lemak, ternyata tubuh juga bisa mengalami pengikisan otot. Berbeda dengan lemak, pengikisan otot atau muscle wasting sangat berbahaya untuk tubuh.
Penyebab otot terkikis
Otot terkikis atau muscle wasting bisa terjadi pada siapa saja dan penyebabnya sangat banyak. Terkadang kita tidak sadar kalau otot yang kita miliki terkikis perlahan-lahan seiring dengan berjalanya waktu. Berikut penyebab dari muscle wasting.
Amyotrophic lateral sclerosis
Amyotrophic lateral sclerosis atau sering disebut dengan ALS adalah gangguan saraf yang menyebabkan tubuh tidak bisa menggerakkan otot. Gangguan ini menyebabkan seseorang susah bergerak bahkan dengan kemauannya sendiri. Kalau otot tidak digunakan dalam jangka waktu lama biasanya akan mengecil dengan sendirinya.
Kondisi ALS yang cukup langka ini belum diketahui penyebabnya. Namun, begitu seseorang mengalami ALS, mereka akan mengalami penurunan kekuatan otot perlahan-lahan hingga tidak bisa digunakan sama sekali.
Multiple sclerosis
Multiple sclerosis atau MS adalah penyakit autoimun yang menyerang sel pada saraf. Akibat diserang oleh daya tahan tubuh, saraf menjadi rusak dengan sendirinya dan beberapa alat gerak jadi cenderung kaki. Kaki dan tangan jadi susah digerakkan sehingga otot mengalami penyusutan.
Kondisi MS ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, wanita cenderung mudah mengalami gangguan ini dan berdampak banyak pada kesehatannya. Tidak pada alat gerak seperti kaki dan tangan saja.
Muscular dystrophy
Muscular dystrophy adalah penyakit atau kelainan genetik yang bisa menurun dari satu generasi ke generasi. Seseorang yang memiliki penyakit ini akan mudah sekali mengalami penurunan kekuatan otot. Penderita akan susah menggerakkan kaki dan tangannya. Selain itu, mereka juga susah mengangkat benda yang berat.
Selain penurunan kekuatan otot secara perlahan-lahan atau progresif, massa dari otot juga perlahan-lahan akan menipis. Seseorang dengan penyakit ini cenderung memiliki tubuh yang kecil dan jarang sekali memiliki otot.
Spinal muscular atrophy
Penyakit ini menyebabkan saraf motorik menjadi lemah dan menyebabkan fungsi dari otot juga ikut anjlok dengan sendirinya. Penyakit juga cukup progresif dan menyebabkan tubuh seseorang jadi melemah dengan sendirinya.
Biasanya bagian tubuh yang paling terdampak adalah yang dekat dengan tulang belakang. Otot yang ada di area itu akan susah digerakkan dan kemungkinan mengalami penyusutan akan sangat besar.
Bed rest yang lama
Beberapa orang disarankan untuk melakukan bed rest atau istirahat yang lama di atas tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan tubuh bisa kembali sehat seperti sedia kala. Meski bertujuan untuk mempercepat penyembuhan, melakukan bed rest cukup lama bisa membuat otot di tubuh tidak bekerja dengan maksimal.
Mereka yang sudah sembuh dari penyakit biasanya akan sulit berjalan karena tubuh butuh menyesuaikan diri. Otot juga menjadi lebih kaku dan kemungkinan besar menyusut dengan sendirinya. Penyusutan ini biasanya hanya berjalan sementara dan tubuh akan membaik kalau tubuh mendapatkan suplai nutrisi yang banyak proteinnya.
Malnutrisi
Seseorang yang mengalami malnutrisi akan sulit sekali mendapatkan nutrisi yang baik untuk tubuh. Padahal setiap hari tubuh membutuhkan lemak, protein, dan karbohidrat dalam jumlah banyak. Kalau kalori yang masuk ke dalam tubuh mengalami penurunan, kemungkinan besar otot juga akan terkikis.
Kalau Anda tidak mau mengalami penyusutan otot, penuhi kebutuhan nutrisi setiap harinya. Kalau ingin diet, lakukan dengan benar dan tidak terlalu banyak defisitnya. Defisit bisa dilakukan dengan menambah olahraga daripada menurunkan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Penuaan
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, didapatkan fakta kalau penuaan bisa menyebabkan tubuh kehilangan massa otot yang dimilikinya secara alami. Umumnya setelah berusia 50 tahun ke atas, otot akan berkurang sebanyak 1-2 persen setiap tahunnya. Artinya tubuh akan cenderung mengecil.
Selain itu dari penelitian lain menyebutkan kalau antara usia 20-60 tahun akan ada penurunan massa otot di kaki. Penurunan itu terjadi sebanyak 35-40 persen. Penurunan massa otot di tubuh bisa diminimalkan kalau Anda tetap berolahraga dan mendapatkan suplai protein yang cukup.
Cara menangani otot terkikis
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi otot yang terus terkikis dan habis. Kalau Anda mengalaminya, beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan.
- Melakukan olahraga secara rutin. Anda bisa melakukan berbagai jenis latihan yang sesuai dengan kemampuan saat ini. Tidak harus yang terlalu malah membuat tubuh jadi cedera. Latihan dilakukan untuk membuat otot jadi lebih aktif untuk bekerja.
- Memperbaiki nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Otot bisa diperbaiki kalau tubuh mendapatkan suplai makanan yang bergizi khususnya yang mengandung cukup banyak protein. Anda disarankan untuk makan lebih banyak dan kalau bisa mengalami surplus kalori. Barengi dengan olahraga agar jumlah ototnya yang bertambah, bukan lemaknya.
- Melakukan fisioterapi sesuai dengan arahan dari dokter. Terapis akan memberikan latihan-latihan yang sesuai dengan kebutuhan agar otot bisa bekerja lagi dengan maksimal dan tidak kaku.
Otot terkikis bisa terjadi pada siapa saja khususnya mereka yang memiliki penyakit tertentu atau sedang menjalani diet yang cukup ekstrem. Nah, agar kita tidak kecolongan dan jumlah otot di dalam tubuh mengalami penurunan, pahami beberapa penyebab di atas dan cara penanganannya yang tepat. Terpenting dari semua, kalau melakukan diet, jangan defisit terlalu berlebihan agar otot tidak terkikis.
Belum ada Komentar untuk "7 Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Otot Terkikis"
Posting Komentar